JAKARTA (HN) -Lion Air Group akan mendatangkan 44 pesawat tahun ini untuk maskapai-maskapai yang berada di bawah pengoperasinya, yakni Lion Air, Wings Air, dan Batik Air.
Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait saat ditemui di Jakarta, Senin (11/1) mengatakan, penambahan tersebut dalam rangka meningkatkan kapasitas karena pertumbuhan tahun ini secara nasional naik 15 persen.
Edward merinci 44 pesawat tersebut, di antaranya 14 pesawat untuk Lion Air, 18 pesawat untuk Wings Air, dan 12 pesawat untuk Batik Air.
"Jumlah ini akan kita sesuaikan dengan permintaan pasar karena sesuai prediksi kenaikan jumlah penumpang berdasarkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencapai 15 persen," katanya.
Dia merinci, jenis pesawat untuk Lion Air seluruhnya Boeing, Batik Air sebagian Boeing dan Airbus, dan Wings Air jenis ATR.
Edward menjelaskan, penambahan pesawat tersebut didapatkan dengan cara sewa skema operating lease dan financial lease. "Kita favorable saja bisa dua-duanya (financial dan operating lease)," katanya.
Dia mengatakan, penambahan pesawat tersebut juga akan digunakan untuk mengoperasikan rute-rute baru, terutama penerbangan langsung (direct), seperti Balikpapan-Bandung, Tarakan-Semarang, dan Banjarmasin-Denpasar.
Lion Air akan membuka empat rute penerbangan baru bulan ini. Rute yang dibuka menuju ke Surabaya-Bandung (PP) akan dilakukan mulai 14 Januari 2016 dan rute ke Balikpapan-Makassar (PP), dan Makassar-Manado (PP) mulai dilakukan 15 Januari 2016.
Lion Air juga akan membuka rute penerbangan ke Lombok-Makassar (PP) mulai 20 Januari 2016. Penerbangan dari Makassar menuju Lombok pukul 14.00 WITA dan Lombok-Makassar pukul 15.55 WITA. Ia mengatakan, penambahan rute untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan seiring permintaan konsumen yang tinggi pada rute tersebut. "Selain itu, pembukaan rute ini untuk mendukung industri pariwisata dan perekonomian setempat," kata Edward. Selain itu, Lion Air Group mengembangkan penerbangan umrah dan haji dengan rute andalannya yang langsung menuju Madinah. Pesawat umrah akan menggunakan Airbus 330.
"Maskapai lain hanya ke Jeddah sehingga harus menempuh jalan darat ke Mekkah enam jam lagi. Kita sudah menyediakan langsung ke Madinah dan penumpang bisa langsung ibadah," katanya.
Lion Air baru melakukan penerbangan umrah langsung ke Madinah melalui Bandara Soekarno-Hatta mulai 2 Desember 2015, Bandara Juanda Surabaya mulai 13 Desember 2015, Bandara Banjarmasin mulai 15 Desember 2015, dan Bandara Makassar mulai 28 Desember 2015. Penerbangan umrah dilakukan 12 kali sepekan, sembilan kali dari Jakarta, dan masing-masing sekali dari Makassar, Banjarmasin, dan Surabaya. Penerbangan umrah dari Lion Air menggunakan pesawat Airbus A330-300 ketiga yang dipesan dari pabrikan Airbus di Toulouse, Prancis. Pesawat berkapasitas 440 tempat duduk ini baru tiba 14 Desember 2015 dan langsung digunakan untuk penerbangan umrah. Saat ini Lion Air Group memiliki lima pesawat berbadan lebar yakni dua Boeing 747 dan tiga Airbus 330.
Reportase : Dian Riski Rosmayanti