WHAT’S HAPPENING?


LION AIR GROUP GANDENG AIRBUS

JAKARTA (HN) -Lion Air Group akan menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan yang dilakukan seluruh maskapai yang tergabung di dalamnya, seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Thai Lion Air, Malindo Air, dan Lion Bizjet. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan mengembangkan kapasitas, sarana dan prasarana Lion Village sebagai lokasi Angkasa Training Center (ATC) di Bandara Mas, Tangerang, Banten.

Lahan seluas 2,4 hektare tersebut akan dijadikan pusat pelatihan awak pesawat, pilot, ground staff, flight operation officer (FOO), dan pelatihanengineering terbesar di Indonesia. ATC merupakan pusat pelatihan seluruh karyawan Lion Air Group di masing-masing bidang untuk menjadi profesional di bidangnya.

Bagi Pilot, Lion Air Group berencana menyediakan 22 unit simulator hingga 2025 untuk pelatihan terbang calon pilot dan pilot tersertifikasi namun masih perlu latihan (recurrent). Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan penerbangan yang dilakukan karyawan Lion Air Group.

General Manajer ATC Capt Dibyo Soesilo mengatakan, keseriusan Lion Air Group menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan ditunjukkan dengan pelatihan rutin bagi pilot recurrent setiap enam bulan. Pilot yang telah tersertifikasi pun terus mendapat pelatihan dan pembaruan ilmu penerbangan yang disesuaikan dengan pesawat yang akan digunakan.

Bagi calon pilot dari Angkasa Aviation Academy (AAA) akan mendapat pelatihan khusus selama kurang lebih lima bulan. Calon pilot yang tidak lolos dalam ujian pelatihan penerbangan dengan persentase kegagalan 10 persen dinyatakan tidak lulus dan tidak dapat melakukan penerbangan.

"Jadi calon pilot yang lolos adalah mereka yang sudah kompeten dan tersertifikasi sehingga keamanan penerbangan di Lion Air Group tidak diragukan lagi," ujarnya di Tangerang, Selasa (12/1).

Tidak hanya itu, Lion Air Group juga bekerja sama dengan Airbus Training Organization (ATO) untuk mengelola fasilitas pelatihan penerbangan dengan standar international sehingga lulusan ATC dapat diakui internasional.

Cara belajar dan pola kerja yang diterapkan ATO juga menggunakan silabus dan kurikulum internasional. Hal ini disesuaikan dengan pola kerja yang diterapkan ATO di negara lain seperti Prancis, Amerika Serikat, India, China, dan Dubai.

Pusat pelatihan penerbangan ini juga bisa memeroleh sertifikat Airbus Training Organization, DGCA Indonesia Approve, dan Europe Aviation Safety Agency (EASA). Lulusan ATC juga dapat bersaing di dunia penerbangan internasional.

Pengembangan fasilitas, sarana, dan prasarana ATC ini juga untuk memenuhi kebutuhan pilot bagi enam maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group. Pasalnya kebutuhan pilot bagi maskapai Lion Air Group terus bertumbuh seiring semakin banyak pesawat yang datang dan dioperasikan maskapai. Lion Air Group menargetkan akan memiliki 780 pesawat hingga akhir 2028 dengan seluruh pilot dan karyawan warga negara Indonesia.

"Kami masih membutuhkan ribuan pilot sehingga kami akan terus mengembangkan pusat pelatihan ini untuk memenuhi ketersediaan pilot dan menjamin keamanan penerbangan," katanya.

Dalam satu unit pesawat minimal memiliki empat set atau pasangan pilot sehingga secara keseluruhan satu unit pesawat membutuhkan minimal delapan orang pilot atau 780 pesawat dioperasikan oleh 6.240 orang pilot.

Hingga kini Lion Air Group dapat mencetak ratusan pilot setiap tahun. Berdasarkan data pada 2014, Lion Air Group meluluskan 237 pilot dan pada 2015 sekitar 391 pilot. "ATC merupakan salah satu training center yang mencetak pilot terbanyak se-Indonesia," ujarnya.

Reportase : Dian Riski Rosmayanti